SMP Progresif Bumi Shalawat– Salah satu aspek penting dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berdiferensiasi yakni pembelajaran yang mengakui perbedaan individual siswa yang memberikan pengalaman belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka sehingga proses transfer ilmu dapat efektif dan tepat sasaran. Dalam rangka membekali kompetensi pedagogi di era pembelajaran Kurikulum Merdeka, SMP Progresif Bumi Shalawat mengadakan sejumlah pelatihan salah satunya adalah pelatihan inovasi pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran Literasi Membaca.
Bertempat di gedung SMP Progresif Bumi Shalawat, Lebo – Sidoarjo, kegiatan yang dilaksanakan Sabtu (17/7/2024) itu menghadirkan pemateri praktisi ahli pendidikan yakni Prof. Dr. Suyatno, M.Pd yang juga guru besar Universitas Negeri Surabaya. Dalam penyampaiannya, Prof Yatno menekankan pentingnya penanaman pemahaman dasar berbahasa Indonesia kepada peserta didik oleh seluruh guru Literasi Membaca. Selain itu, Prof Yatno juga menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran Literasi Membaca berdiferensiasi dapat dilakukan dengan mudah dan tepat sasaran apabila seorang guru memahami betul bagaimana karakteristik peserta didiknya.
Prof Yatno mengawali kegiatan pelatihan dengan permainan kata dalam Bahasa Indonesia. Permainan tersebut berupa pelafalan kata berawalan huruf tertentu, sambung kata, sambung kalimat, dan masih banyak lagi model permainan kata yang diberikan. Permainan kata dilakukan sebagai contoh kegiatan awal pembelajaran untuk memperkaya perbendaharaan kata serta melatih konsentrasi peserta didik.
Selain itu Prof Yatno juga menyiapkan kegiatan refleksi guru yang dapat mengurai apa saja kendala dan kesulitan guru ketika mengajarkan mata pelajaran Literasi Membaca di kelas dengan menuliskan di atas potongan kertas. Kemudian para guru diarahkan untuk menempelkannya di papan tulis sehingga Prof Yatno dapat merangkumkan materi diskusi secara esensial berdasarkan permasalahan yang banyak ditulis pada kertas tersebut.
“Guru harus dapat mengetahui dan menguraikan apa saja yang menjadi kesulitan selama pembelajaran agar lekas ditemukan solusi yang tepat,” ungkapnya sebelum kembali menjelaskan tentang trik mudah memahami bahasa Indonesia melalui periodisasi adaptasi bahasa di Nusantara.
Dalam rangkaian kegiatan pelatihan, guru Literasi Membaca SMP Progresif Bumi Shalawat juga berlatih mengklasifikasikan karakteristik ideal dan kurang ideal seorang pendidik serta peserta didik. Prof Yatno mengungkapkan bahwa sejatinya pendidik yang terbaik adalah pendidik yang dapat merefleksikan diri dari apa yang masih menjadi kekurangan sehingga dapat ditemukan jalan keluar yang tepat bagi proses pembelajaran.
Bersama dengan Prof Yatno, guru literasi membaca SMP Progresif Bumi Shalawat juga berlatih mengenali beragam karakteristik peserta didik dari berbagai aspek seperti golongan darah, gaya belajar, zodiak, gender, dan sebagainya. Setelah itu para guru diminta untuk menuliskan apa saja macam-macam metode dan strategi pembelajaran dengan tujuan agar nantinya setiap guru Literasi Membaca SMP Progresif Bumi Shalawat dapat menerapkannya secara tepat sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-beda. Selanjutnya pelatihan ditutup dengan kegiatan refleksi dari masing-masing guru.
“Melalui pelatihan ini, kami dapat memahami bagaimana sebuah pembelajaran berdiferensiasi berbasis Kurikulum Merdeka dapat diimplementasikan dengan tepat. Selain itu adanya pelatihan ini juga menyadarkan kami betapa pentingnya bentuk perhatian guru kepada peserta didik dalam mengadakan pembelajaran yang berdampak bagi peserta didik sesuai dengan karakteristik dan gaya belajar mereka yang beragam,” ujar Ustazah Luluk Masruroh.
Dengan adanya kegiatan pelatihan ini, diharapkan ke depannya seluruh guru SMP Progresif Bumi Shalawat dapat memperbarui kemampuan pedadogik, menciptakan kelas belajar yang efektif dan menyenangkan bagi siswa, serta dapat mengamalkan ilmu yang bermanfaat sebagai bentuk khidmat pada pendidikan Indonesia. (ADV)